Menabung adalah salah satu cara menuju kebebasan finansial di masa mendatang. Namun kebanyakan orang menunda hal tersebut karena alasan gaji UMR yang hanya cukup untuk kebutuhan hidup. Padahal sebenarnya, berapapun gaji yang diperoleh, kamu tetap harus mengatur keuangan yang lebih sehat. Dengan gaji UMR, bukan berarti mustahil untuk memiliki tabungan, baik saat masih melajang atau pun sudah berkeluarga.
Mulai dari sekarang, kamu perlu belajar cara mengatur gaji UMR agar dapat rutin menabung. Mari simak informasi berikut ini.
Hitung Jumlah Penghasilan dan Pengeluaran
Cara atur keuangan gaji UMR yang pertama adalah menghitung total penghasilan dari semua sumber. Mulai dari gaji bulanan, profit aset investasi, bisnis sampingan, dan sebagainya. Misal, penghasilan dalam sebulan Rp. 3 juta dari gaji bulanan pekerjaan utama dan Rp. 1 juta dari pekerjaan sampingan, di total menjadi Rp. 4 juta.
Setelah mengetahui jumlah penghasilan, kamu harus memperhitungkan budget belanja yang ideal per bulan. Tentukan pengeluaran pokok, seperti kebutuhan sewa kost, internet, listrik, makan, dan sebagainya. Kemudian kamu dapat mencatat pos pengeluaran untuk kebutuhan sekunder dan tersier seperti sedekah, hiburan, belanja, hingga jumlah uang yang akan dikirim ke orang tua. Tulis total dana yang akan dikeluarkan untuk setiap kebutuhan dalam daftar tersebut.
Prioritaskan Dana Darurat
Pastikan dana darurat sudah terkumpul baru kemudian menabung untuk membeli barang-barang yang diimpikan. Ketersediaan dana darurat sangat penting karena akan membantu kamu bertahan di masa-masa genting. Jadikan sebagai ‘jaring pengaman’ dan pastikan jumlahnya setara dengan tiga kali gaji jika kamu masih hidup sendiri. Sementara bagi yang sudah berkeluarga, jumlah dana darurat yang ideal adalah enam kali gaji per bulan.
Mulai Menabung dan Investasi
Kamu perlu menambahkan pengeluaran untuk menabung dan investasi setiap bulan. Segera kelola keuangan dengan baik agar pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Jika merasa gaji pekerjaan utama belum mencukupi, maka cari kerja tambahan atau buka bisnis kecil-kecilan. Sisihkan sebagian uangnya untuk tabungan dan investasi.
Jangan menunda-nunda waktu agar kamu bisa segera menikmati hasilnya. Dan untuk investasi, kamu perlu memperhatikan risiko yang mampu ditanggung. Jangan nekat berhutang karena investasi yang baik adalah menggunakan uang dingin atau uang yang berada di luar pos pengeluaran, dana darurat dan tabungan.
Bedakan Antara Boros dan Self-Reward
Self reward menjadi salah satu alasan yang membuat anak muda jaman sekarang kesulitan menabung. Mereka lebih sering membelanjakan uangnya untuk order makanan fancy atau ngopi setiap hari. Padahal sebenarnya kegiatan tersebut hanyalah pemborosan. Perlu diingat bahwa pengeluaran self-reward yang ideal adalah 10% dari penghasilan dan tidak disarankan lebih dari 20%. Mulai dari sekarang, kembali hitung anggaran untuk self reward, ya.
Membuat Budget Keuangan yang Rasional
Kamu harus membuat anggaran dana bulanan jika ingin mengatur alokasi gaji UMR ke tabungan. Setelah menyusun daftar pengeluaran, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan dengan pendapatan. Keduanya harus seimbang, bahkan lebih baik jika jumlah pengeluaran lebih sedikit daripada pemasukan. Tapi jika pengeluaran malah lebih besar, maka ikuti rasio budget berikut.
- Alokasikan 10-20% pemasukan untuk investasi dan tabungan.
- Alokasikan 50-60% untuk menunjang kebutuhan pokok.
- Alokasikan 5-10% untuk bersedekah.
- Sisanya dikirimkan kepada orang tua, hiburan pribadi, membeli barang-barang yang diinginkan, berlangganan layanan daring, atau sekedar nongkrong.
Memisahkan Rekening Payroll dan Hiburan
Coba pisahkan rekening untuk setiap pos. Cara ini memudahkan kamu dalam mengatur budgeting, dan mencegah agar tidak tergoda mengambil uang dari tabungan atau pos pengeluaran kebutuhan pokok. Setelah gajian langsung top up dana ke masing-masing rekening payroll dan hiburan.
Membiasakan Diri Berhemat
Gaya hidup boros dapat menjadi bencana jika terus dilanjutkan. Kamu yang ingin mengelola keuangan dan tabungan harus mulai berhemat. Nah, bagaimana caranya? Bisa dengan mengurangi makan di luar, menghindari bepergian ke pusat perbelanjaan, disiplin membayar tagihan dan cicilan, merencanakan pengeluaran besar, jual barang-barang bekas tak terpakai, kurangi belanja online, biasakan survey sebelum membeli, dan masih ada banyak cara untuk berhemat. Evaluasi keuangan setiap bulan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki supaya pengeluaran lebih ideal.
Menghindari Cicilan
Cara mengatur gaji UMR selanjutnya adalah menghindari hutang konsumtif. Kamu boleh membeli barang secara angsuran asal harganya terjangkau. Namun, pastikan bahwa barang tersebut bermanfaat untuk memperlancar pekerjaan atau menambah penghasilan saat ini. Misalnya, mencicil smartphone yang memang dibutuhkan untuk komunikasi atau membeli laptop bagus ketika bekerja dari rumah. Utang konsumtif seperti membeli iPhone terbaru agar terlihat keren di mata orang lain hanya akan menyusahkan diri sendiri. Nabung dulu saja jika benar-benar menginginkannya.
Sekian tips atau cara mengatur gaji UMR agar bisa rutin menabung. Mudah, bukan? Yang penting adalah konsisten melakukannya, pasti kamu bisa mencapai tujuan keuangan lebih cepat.