Generasi milenial yang merupakan generasi kelahiran tahun 80 – 2000 an, generasi yang tidak bisa dipisahkan dengan gaya hidup nongkrong di cafe dan tak bisa lepas dari gadget dan sangat peka dengan segala kemajuan teknologi ataupun kemajuan budaya modern,
Generasi milenial atau generasi z sering disebut juga sebagai generasi kutu loncat dalam dunia kerja , dimana yang dimaksud dengan ”kutu loncat” disini adalah orang yang suka berpindah pindah tempat kerja dalam waktu yang singkat. Rata rata mereka bekerja kurang lebih 1- 2 tahun kemudian pindah lagi ke tempat kerja baru.
Akibat sering berpindah pindah kerja generasi kutu loncat ini dinilai tidak loyal tidak mampu berkomitmen dan semena mena. Berbanding terbalik dengan generasi generasi sebelumnya yang merasa bersikap dan berpandangan konservatif yakni setia loyal serta berkomitmen dengan pekerja dan perusahaan dimana dia bekerja bagaimanapun keadaannya yang mereka lalui
Ada berbagai alasan kenapa para generasi milenial ini menjadi kutu loncat di tempat kerja
Lalu apa saja yang membuat generasi milenial ini menjadi kutu loncat di dalam dunia kerja?
- Tidak betah dan bosan dengan pekerjaan dan tempat kerja
Generasi milenial yang saat ini dimudahklan dengan berbagai teknologi yang canggih serta kemapanan hidup berimbas pada sikap mereka dalam mencari pekerjaan di tempat kerja, mereka berharap juga mendapatkan kemudahan kemudahan di dalam perusahaan tempat mereka bekerja nanti, lingkungan kerja yang mampu membuat mereka berkebang, pekerjaan yang mampu membuat mereka bis berekspresi dengan lebih baik .
Jika para generasi milenial ini merasa bahwa pekerjaan dan tempat mereka bekerja tidak bisa memberikan apa yang menjadi ekspektasi mereka sebagai orang orang yang kreatif, bebas terus berkembang maka mereka tidak akan segan segan meninggalkan tempat kerja. Pekerjaan yang monoton dan membosankan , terlalu banyak tuntutan kerja, sikap atasan dan budaya kerja yang kuno dan konservatif setting menjadi alasan apra generasi milenial ini untuk segera angkat kaki dari tempat mereka bekerja dengan harapan mereka dapat lebih berkembang di tempat baru nanti.
- Gaji dan karir
Hal lain yang juga membuat generasi milenial terjebak menjadi generasi kutu loncat atau generasi yang sering berpindah pindah tempat kerja adalah masalah gaji dan perkembangan karier . Generasi milenial yang hidup dengan segala tuntutan gaya hidup modern yang penuh gengsi dan bekembang membuat mereka akhirnya harus mencar pekerjaan dan tempat kerja yang sekiranya dapat menopang gaya hidup modern mereka serta mampu menaikan status mereka di lingkungan sosial dimana mereka hidup. perkembangan karir yang terus melesat dan berkembang juga menjadi [pemicu generasi milenia menjadi kutu loncat yang terus berpindah kerja .
Mereka mempunyai ambisi tinggi untuk menjadi yang terhebat agar bisa menaikan status sosial mereka . hal ini mengakibatkan mereka mengharapkan pekerjaan yang mempunyai jenjang karir yang tinggi dan terus berkembang . Pekerjaan dan tempat kerja yang membuat mereka stuck dan tidak bisa kemana mana adalah hal yang sangat ditakuti oleh para millenials yang dinamis. Inilah akhirnya yang membuat para milenial mengambil keputusan berpindah tempat kerja ketika dia merasa bahwa tempat kerja dan pekerjaan yang mereka lakukan sekarang tidak bisa memberikan kemajuan pada mereka
3 .Keseimbangan hidup Mental dan Kerja
Kemajuan berpikir pra milenial daripada generasi generasi sebelumnya telah membuat para milenial menjadi lebih peka terhadap isu isu soal keseimbangan hidup dan kerja daripada generasi sebelumnya yang tidak terlalu peduli dengan keadaan diri mereka selama bekerja . Para milenial kini tidak mau melakukan pekerjaan atau bekerja di tempat kerja yang membuat keseimbangan hidup mereka terganggu ataupun membuat kesehatan fisik dan mental mereka terganggu.
Pekerjaan yang terlalu membebani dan lingkungan kerja yang toxic sudah barang tentu akan segera dihindari para milenial, apalagi awareness soal isu mental health di kalangan milenial sekarang yang meningkat membuat para milenial tidak mau jika pekerjaan atau tempat kerja justru membuat hidup mereka jadi tidak bahagia atau bahkan membuat mereka terkena depresi. Mungkin di mata para generasi sebelum milenial, menganggap kaum milenial dan generasi z ini adalah orang orang manja yang tidak tahan banting dan tidak kompeten namun bagi milenial pekerjaan atau tempat kerja yang toxic yang terasa tidak relevan dengan diri mereka hanya akan membuat beban
Melihat perilaku para generasi milenial yang menjadi kutu loncat dalam bekerja atau job hopping ini akhirnya membuat banyak perusahaan terkena imbasnya juga, sering keluar masuknya pegawai bukan mereka hal yang tidak baik bagi perusahaan karena akan mengganggu kredibilitas dan jalannya operasional perusahaan. Maka akhir akhir ini banyak perusahaan yang mulai membuat aturan aturan ataupun memperhatikan keinginan keinginan para milenial dalam bekerja agar para milenial ini tidak terus menjadi kutu loncat saat mereka bekerja di perusahaan mereka.