Pembahasan kali ini akan mengenai soal perbedaan antara utang produktif dan utang konsumtif, perlu di ingat bahwa utang bukanlah seorang teman yang baik. Sebenarnya dalam keperluan pribadi bentuk utang merupakan sesuatu hal yang wajib dihindari. Sebab, kemungkinan besar keperluan utang pribadi biasanya untuk dialokasikan ke pengeluaran konsumtif.
Kamu perlu mengetahui bahwa keperluan manusia akan selalu bertambah sebab semakin banyak juga permasalah dan kebutuhan yang dimiliki oleh setiap orang. Terdapat berbagai alasan yang membuat seseorang melakukan utang, umumnya karena dorongan ekonomi, hal ini memaksa mereka untuk melakukannya agar bisa melanjutkan kehidupan seperti orang pada umumnya.
Namun, ada juga yang sudah terbiasa memiliki utang sebab ciri orang tersebut mempunyai prinsip bahwa semua hutang bisa dicicil. Meski kamu merupakan orang yang memiliki banyak harta, akan tetapi bila mencicil utang telah menjadi pola hidup, tentu aktivitas membayar tunai bukanlah sesuatu yang keren.
Begitu banyak alasan setiap orang yang memilih untuk berhutang jika dibanding dengan membayar secara tunai. Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci perbedaan utang produktif dan utang konsumtif.
1. Utang Produktif
Bentuk utang satu ini bisa disebut hutang yang bijak, sebab pinjaman yang dilakukan dapat membantu kamu untuk bisa memperoleh penghasilan atau menambah kekayaan yang kamu miliki. Seperti contoh, melakukan hutang untuk dijadikan modal membuka usah atau bisnis, tindakan ini tentu sebuah upaya agar bisa menambah penghasilan kamu dalam jangka waktu yang panjang.
Uang dari hutang ini bisa kamu gunakan dengan cara memutarnya lewat bisnis agar bisa memenuhi semua kebutuhan untuk usaha yang kamu lakukan nantinya. Selain itu, ada juga yang berhutang untuk bisa memiliki rumah, kondisi ini termasuk utang produktif sebab nilai dari rumah serta tanah akan selalu meningkat setiap tahunnya yang berarti meningkat juga kekayaan kamu dimasa depan.
Tidak sedikit orang yang berhutang untuk bisa melanjutkan sekolah setinggi-tingginya. Pendidikan tentu merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk ilmu, dengan memiliki pendidikan yang tinggi berarti semakin banyak juga keterampilan yang kamu dapat, dengan begitu maka akan besar juga potensi kamu untuk mendapatkan penghasilan di masa depan.
Kemudian, kegiatan investasi juga termasuk dalam golongan utang produktif, sebab merupakan jalan agar bisa mencapai tujuan finansial yang bagus di masa akan datang agar bisa meningkatkan penghasilan.
2. Utang Konsumtif
Bentuk utang konsumtif iyalah, jika kamu melakukan utang hanya untuk membeli sesuatu yang dimana nilai dari hal atau barang tersebut selalu menurun seiring berjalannya waktu dan sama sekali tidak menghasilkan keuntungan untuk kamu peribadi. Seperti berhutang hanya untuk membeli topi, celana, pakaian dan lainnya, hal ini tentu dilakukan cuma untuk melampiaskan hasrat saja.
Jangan mudah tergiur dengan brand ketika membeli sebuah pakaian, cobalah untuk membeli pakaian atau barang karena memang fungsinya yang cocok untuk kamu kenakan. Contoh lain seperti membeli mobil, tentu ini merupakan utang konsumtif apalagi tujuan membeli mobil hanya untuk memenuhi hasrat gengsi di depan orang lain.
Bisa dibayangkan jika kamu membeli sebuah mobil dengan cara utang, hal tersebut kemungkinan besar adanya tambahan Bungan yang wajib kamu bayar per bulannya.
Selain itu kamu juga pasti harus mengeluarkan dana lain untuk perawatan mobil tersebut, serta kebutuhan lain setiap pembelian bahan bakar, pembayaran pajak kendaraan, ditambah harga mobil yang relative selalu turun setiap waktu karena muncul mobil baru dari perusahaan kompetitor. Dengan begitu kamu bisa menghilangkan ego untuk bisa mempunyai mobil mewah apalagi dengan utang.
Jangan Memiliki Utang di Atas 30 Persen Penghasilan Kamu
Sebetulnya melakukan utang adalah salah satu jalan pintas yang paling mudah, akan tetapi juga harus disadari bahwa hal ini janganlah menjadi prioritas utama. Namun, apabila kondisi kamu benar-benar membutuhkannya serta kamu pun merasa sanggup membayarnya, berhutang menjadi salah jalan yang layak kamu lakukan.
Akan tetapi, fakta dilapangan memperlihatkan bahwa banyak orang yang melakukan utang hanya untuk bisa memenuhi kebutuhan pribadi mereka yang bersifat konsumtif menyebabkan kerugian secara tidak langsung.
Bukan hanya itu saja,bila kamu tidak bisa mengatur finansial dengan bagus yang bakal dialami nantinya adalah berat membayar hutang yang semakin menumpuk dan membesar. Sebelum melakukan utang kamu perlu mengingat hal-hal apa saja yang memang kamu butuhkan dan harus dipenuhi, karena jangan sampai penghasilan kamu hanya habis untuk mencicil utang-utang yang ada.
Maka dari itu, terdapat prinsip dasar soal manajemen keuangan yaitu sebuah utang atau sebuah angsuran utang jangan sampai melebihi 30 persen penghasilan yang kamu dapat dalam sebulan penuh. Hal tersebut agar menghindari kamu dari istilah gali lubang dan tutup lubang. Membuat kamu tidak bisa membeli sesuatu lain yang kamu butuhkan.