ririkusnadi.com – Pengelolaan keuangan menjadi satu subjek yang diminati oleh konsultan keuangan modern. Hal ini terkait akan budaya konsumtif yang semakin meluas range usianya. Jika dulu seorang dewasa akan sangat mudah mengatur keuangannya, karena dianggap cukup matang dalam mengambil keputusan, namun kini tidak lagi.
Dengan makin mudahnya mendapatkan barang konsumtif, tren budaya konsumtif yang menyebar dengan massif serta munculnya aneka pembiayaan jangka pendek untuk konsumsi tersebut, siapapun dapat terjerat dalam budaya konsumerisme. Untuk itu diperlukan tekad yang kuat untuk dapat mengelola keuangan. Berikut ini beberapa tips mudah untuk mengelola keuangan pribadi:
-
Tetapkan Tujuan
Sebelum memulainya, Anda harus membuat tujuan mengapa Anda perlu melakukan pengelolaan keuangan. Bisa dengan rencana membeli rumah di usia 30 tahun atau berlibur di akhir tahun. Dengan tujuan yang jelas akan membuat Anda semakin termotivasi dan tertib dalam mengatur keuangan Anda.
Waktu yang jelas membuat Anda memiliki batas waktu di mana keinginan Anda itu harus dicapai. Dengan penghasilan saat ini, Anda bisa menetapkan besaran penghematan yang bisa dilakukan agar rencana Anda sesuai dengan yang telah ditetapkan di awal.
-
Buat Rencana Pengeluaran
Hal mendasar dari pengelolaan keuangan adalah membuat rencana pengeluaran. Karena terkadang, tanpa disadari, ada banyak pengeluaran di luar perencanaan yang mungkin Anda anggap penting pada saat kejadian. Dengan membuat rencana pengeluaran di awal bulan misalnya, Anda bisa mengerem dari membeli atau mengeluarkan uang untuk sesuatu yang mungkin cukup penting tapi masih bisa dilakukan di lain waktu.
Untuk rencana pengeluaran, ada yang melakukannya dengan sangat ekstrim. Misalnya menetapkan batas maksimal pengeluaran adalah 10 persen dari penghasilan, 30 persen untuk dana antisipasi dan 60 persen untuk tabungan. Semua pengeluaran yang dia butuhkan dalam hidup 1 bulan hanya boleh menggunakan dana maksimal 10 persen.
Sedangkan 30 persen menjadi dana bantuan jika dalam bulan tersebut dia membutuhkan dana mendadak seperti biaya ganti ban kendaraan, biaya ke rumah sakit atau hal lainnya yang tidak terduga. Dana 60 persen digunakan untuk membeli asset, sehingga bisa langsung membeli tunai.
Berapa pun persentase yang Anda gunakan, yang paling penting adalah Anda harus menyisihkan penghasilan Anda untuk menabung. Berikan porsi minimal 30 persen untuk tabungan, lebih besar lebih bagus sehingga Anda bisa membeli barang yang Anda inginkan secara cash dalam waktu cepat.
-
Mencari Produk Serupa dengan Harga Lebih Murah
Barang ‘branded’ menjadi hal tabu dalam pengelolaan keuangan pribadi. Karena esensi barang ‘branded’ hanya pada gengsi dan bukan fungsi. Anda boleh saja memberi barang yang berkualitas dan tentunya dengan harga yang lumayan, jika masuk dalam perencanaan pengeluaran Anda. Dengan kata lain, jika Anda memiliki dana untuk itu. Jika tidak, maka lebih baik mencari produk serupa dengan kualitas yang hampir sama namun dengan harga yang jauh lebih murah.
Membiasakan diri menggunakan barang substitusi memberikan dampak yang lumayan besar pada biaya pengeluaran Anda. Terutama untuk barang yang habis pakai dan rutin digunakan. Pastinya, Anda tidak akan ditertawakan jika menggunakan shampoo Sunsilk daripada shampoo L’oreal bukan?
Baca Juga : Tips Untuk Anda yang Merasa Jenuh dengan PSBB
-
Menahan Diri dari Godaan Diskon atau Cuci Gudang
Pengeluaran yang tidak terduga bisa berasal tidak berhasilnya menahan diri dari membeli barang-barang yang didiskon atau cuci gudang. Memang tidak bisa disalahkan karena terkadang barang-barang tersebut adalah barang yang memang bagus kualitasnya atau memang dibutuhkan hanya saja tidak masuk dalam perencanaan bulan ini. Sehingga sebaiknya Anda tetap menahan diri dari godaan tersebut.
Dengan terbiasa menahan diri, Anda dapat membuat perencanaan keuangan Anda berhasil sesuai dengan tujuan. Bahkan Anda bisa membeli barang-barang tersebut walaupun dengan harga normal, namun tidak mengganggu stabilitas keuangan bulanan dan tidak menghambat rencana besar keuangan Anda.
-
Menambah Sumber Pendapatan
Jika Anda sudah disiplin dengan tips-tips sebelumnya, Anda bisa mencoba cara ini. Dengan rencana keuangan yang sudah ditetapkan, Anda dapat mempercepat pencapaian target tersebut dengan mencari sumber pendapatan lain dari yang Anda miliki saat ini. Jika saat ini Anda adalah karyawan dengan gaji yang tetap jumlahnya, Anda bisa memanfaatkan waktu luang dengan mencari pekerjaan sampingan yang banyak tersedia di sekitar Anda atau secara online.
Atau Anda bisa melakukan bisnis kecil-kecilan baik offline atau online dengan memanfaatkan jejaring yang Anda miliki. Atau jika Anda mepunyai expertise khusus, Anda bisa menawarkan jasa konsultan dengan waktu kerja yang lebih fleksibel. Cara lainnya untuk mendapatkan sumber pendapatan lain adalah, jika Anda memiliki asset property, Anda bisa menyewakannya sehingga Anda akan mendapatkan penghasilan sampingan secara rutin setiap bulan.
-
Menghindari Hutang
Hal terpenting dari pengelolaan keuangan pribadi selain dari menetapkan tujuan adalah menghindari hutang. Pengelolaan keuangan bertujuan untuk menambah asset dan atau cash yang dimiliki. Dan tujuan ini tidak akan tercapai jika Anda masih aktif menambah hutang.
Anda bisa memulai dengan tidak menambah hutang baru dan masukkan cicilan hutang yang ada dalam perencanaan pengeluaran Anda. Hal ini tentu saja akan memperlambat Anda dalam mencapai tujuan seperti membeli asset atau pergi berlibur. Tapi setidaknya Anda bisa memperkecil jumlah hutang dan melunasinya sedikit demi sedikit.
Pengelolaan keuangan tidak akan berhasil tanpa kedisiplinan Anda dalam menjalankan apa yang telah Anda rencanakan. Memulai lebih cepat akan memberikan hasil yang lebih cepat juga. Selamat memulai!