ririkusnadi.com – Prank adalah sebuah kata dalam bahasa Inggris yang berarti gurauan, menipu, olok-olok dan guyonan. Namun kini kata prank lebih identik dengan tindakan jahil untuk menjebak yang terkadang berakhir tragis. Tindakan ini tidak mempertimbangkan dampak yang diterima oleh obyek prank. Prank dikelompokkan ke dalam komedi gelap di mana candaannya mengundang kontroversi.
Dan yang marak terjadi adalah prank yang diniatkan untuk melucu namun berdampak kepada perbuatan yang tidak menyenangkan, merugikan hingga menyebabkan kemarahan baik obyek prank yang terlibat langsung maupun masyarakat karena terkait dengan norma yang berlaku.
Dengan naiknya pamor Youtube sebagai channel aktualisasi yang bisa menghasilkan uang, tidak sedikit Youtuber yang tersandung hukum akibat video prank yang dinilai merugikan obyek prank. Di bawah ini ada 2 kisah prank di dalam dan luar negeri sebagai contoh bahwa, prank bisa merugikan orang lain.
-
Driver Layanan Antar Kirim Makanan
Seorang Youtuber bernama Ferry dalam channel Viany TV yang mempunyai 1,2 juta subscriber pun melakukan prank dengan cara mengorder pizza via driver online senilai 500 ribu. Ia pun membuat set untuk pranknya ini dengan cara meletakkan kamera di dalam mobil agar bisa merekam ekspresi dari driver online.
Drama dimulai Ketika driver telah sampai di depan rumah membawakan pizza dan menghubungi Ferry dan sesuai rencana, langsung membatalkan orderannya. Sang driver terkejut dan berusaha meminta Ferry untuk menerima pesanannya. Demi mendapatkan ekspresi yang diinginkannya, Ferry tetap menolak bahkan mematikan teleponnya.
Sang driver mencoba menelepon sekali lagi sambil meminta belas kasihan Ferry dengan mengatakan bahwa uang tersebut adalah uang biaya sekolah anaknya. Semuanya ia jelaskan sambil menangis agar Ferry mau menerima orderannya. Namun Ferry sekali lagi menolak, yang membuat driver pasrah dan bersiap pergi.
Pada waktu inilah Ferry dari dalam mobilnya yang diparkir tepat di depan sang driver merasa sudah mendapatkan ekspresi yang diinginkannya. Ia segera keluar dari dalam mobil dan menghampiri driver dan mengajaknya masuk ke rumah. Di dalam rumah, Ferry berusaha menjelaskan bahwa ia tidak sungguh-sungguh membatalkan orderannya. Bahkan ia memberi uang 10 juta kepada driver tersebut.
Setengah tidak percaya, driver mengucapkan terima kasih karena Ferry tidak membatalkan orderannya dan memberinya uang. Di akhir videonya Ferry mengingatkan rekan-rekan Youtuber untuk tidak mempermainkan driver karena mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga mereka di rumah.
Namun, apa yang dilakukan oleh Youtuber yang memiliki 1,2 juta subscriber ini tentu saja mengundang kesinisan netizen. Karena netizen menganggap Ferry menjual kesedihan dan duka dari driver yang ia permainkan demi sebuah konten yang menghasilkan uang baginya. Sedangkan uang 10 juta yang ia berikan tidak sebanding dengan pendapatannya dari video tersebut. Dan hal tersebut sangat tidak beretika.
Judul yang digunakan dalam video pun sangat mengundang clickbait, ORDER PIZZA 500 RIBU GW CANCEL – NANGISSSS. Kini video tersebut sudah tidak ada lagi di akun Viani TV dan diganti dengan video klarifikasi dari Ferry tentang aksinya ngeprank tersebut yang sayangnya sudah ditiru oleh Youtuber-youtuber lain.
Baca Juga : Apa Saja yang Mungkin Terjadi Setelah Pandemi Corona Berakhir? Yuk Simak Ulasannya
-
Kang Hua Ren
Kang Hua Ren yang berdomisili di Barcelona dikenal dengan akun Youtube ReSet telah melakukan prank Oreo odol. Kisahnya terjadi di awal tahun 2017 ketika ia merencanakan untuk memberi seorang tuna wisma berusia 52 tahun yang berada di luar supermarket dengan sebuah biscuit oreo sambil diiming-imingi uang 20 Euro. Tunawisama yang bernama Gheorge L yang berasal dari Rumania tentu saja merasa senang dan segera memakan Oreo tersebut.
Gheorge langsung muntah Ketika menyadari bahwa krim Oreo telah diganti odol. Dan Ren merekam semua ekspresi dari Gheorge. Di awal video, Ren memperlihatkan bagaimana ia mengganti krim Oreo dan memasukkan odol sebagai ganti krim dan di akhir video, Ren menambahkan dengan kalimat “aku tahu ini kebablasan, tapi lihat sisi positifnya. Ini akan membantu membersihkan giginya. Kupikir dia belum pernah membersihkan giginya sejak ia jatuh miskin.” Dan hal ini makin menambah kritikan dari netizen mengenai pranknya tersebut. Sehingga ia harus menghapus video tersebut dari akunnya.
Setelah itu, Ren Kembali mendatangi Gheorge Bersama seorang temannya karena hendak merekam video lelucon lainnya. Namun seorang saksi memanggil polisi dan kemudian menangkap Ren karena ulahnya sebelumnya. Kepada surat kabar Spanyol El Pais, Gheorge mengatakan bahwa ia tidak pernah diperlakukan seburuk itu selama ia berada di jalan. Dan pengadilan menetapkan Ren bersalah.
Ren dijatuhi hukuman 15 bulan penjara dan denda 20 ribu Euro atau setara dengan 319 juta rupiah. Di Spanyol, untuk pelanggaran pertama dari kejahatan tanpa kekerasan dengan masa hukuman kurang dari 2 tahun tidak akan masuk penjara. Sehingga Ren tidak dipenjara namun tetap harus membayar denda.
Ren kemudian mengunjungi tunawisma tersebut dan memberikan uang denda sebagai hukumannya. Dan pihak Youtube telah menutup akun pemuda berusia 21 tahun yang telah memiliki subscriber sebanyak 1,2 juta orang untuk jangka waktu 5 tahun sebagai sanksinya. Namun sayangnya, aksinya tersebut telah ditiru oleh Youtuber-youtuber lain.
Dari 2 kisah di atas terlihat bahwa fokus pada konten telah menggeser norma dan nilai yang dianut. Karena nilai dari denda atau pemberian yang diberikan si Youtuber sebagai kompensasi tidak senilai dengan pendapatan yang ia peroleh. Selain itu, efek sosial dari aksi ini mendorong terjadinya aksi serupa di masa mendatang.